SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
MAKALAH
diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata kuliah
Transportasi
Maritim
Disusun
oleh:
MUQTAMAR
EFFENDI
13160033
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA
PERIKANAN
FAKULTAS
PERIKANA
UNIVERSITAS
ABULYATAMA ACEH
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logistic disebut sebagai suatu
batasan yang tetap saat ini, kemajuan logistik telah menjadi sumber utama pada
suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan
mempertahankan competitive advantage. Juga terdapat beberapa contoh
dimana sistem logistik telah menjadi penyebab penghambat dalam suatu manajemen
secara keseluruhan. Kemampuan dalam mengurangi total biaya dan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat bertambah
melalui eliminasi dri hambatan ini. Dari sudut sosial, suatu sistem logistik
yang efisien dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi hambatan di jalan
dan pencemaran lingkungan, yang dapat dihasilkan dalam menekan produktivitas
ekonomi makro.
Beberapa penemuan
telah dikembangkan untuk memajukan sistem logistik. Inovasi ini dapat
diklasifikasikan lebih luas lagi menjadi inovasi untuk meningkatkan proses
individual logistik, dan inovasi ntuk menciptakn sistem logistik seluruhnya.
Terlebih dahulu termasuk di dalamnya inovatif hardware seperti terminal new
inter-modal dengan kemampuan peindahan ang efisien dan inovatif software
seperti rencana rute truk dengan ITS (Intelegent Transportasi System)
dan (Global Positioning System). Inovasi ini satu per satu dapat dikembangkan
pada seluruh kemampuannya hanya ketika mereka digunakan di dla memperbaharui
hambatan tersebut.
Bagaimanapun
juga tidak mungkin bahwa suatu perusahaan hanya memiliki satu hambatan dalam
proses bisnis mereka. Sepetinya, mereka memiliki beberapa hambatn potnsial,
dengan seperti itu, menghilangkan satu hambatan biasanya dapat membuat satu
hambatan lainnya timbul. Karena itulah mengapa kita harus mengontrol proses
bisnis sebagai suatu sistem, dan harus mengebangkan inovasi sistem manajemen.
Diantara inovasi yang telah menarik perhatian masyarakat adalah Supply
Chain Management (SCM) dan Third Party Logistic (3PL).
Paper ini
berfokus pada SCM dan 3PL dan dan mengukur hubungan keduanya. Pertanyaan
kuncinya adalah sebagai berikut : Jika SCM menjadi suatu alat yang umum, apakah
bermanfaat untuk meng-outsorce aktifitas logistik yan menjadi sub-function pada
supply chain? Jika begitu, hal tersebut bagaimana hal tersebut seharusnya
dilakukan? (kususnya penggunaan 3PL)?” Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut,
maka akan direviewlatar belakang dan tujuan dari penyebaran SCM dan menunjukan
bahwa logistik memainkan bagian penting dalam SCM. Kemudian menguraikan 3PL dan
mengukur keuntungan dan kerugian dari sudut pandang performance logistik.
Setelah menjelaskan hubungan antara SCM dan 3PL, paper ini menunjukan 3PL juga
akan memainkan peranan penting dalam SCM dan SCM memiliki pengaruh dengan arah
hubungan yang positif.
BAB II
PERKEMBANGAN SCM
2.1 Pengertian SCM
Supply Chain
terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang,
informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material
sampai produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu
alat untuk mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen
terintegrsi yang disebt Supply Chin Managment (SCM).
SCM mirip
dengan Efficiency Customers Response (ECR) danQuick
Response (QR) dalam pengertian bahwa tujuan alat ini untuk
mengefisiensikan hubungan perusahaan dalam Supply Chain secara
keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT). Bagaimanapun juga,
kedua alat ini ditunjukan untuk industri khusus. ECR
dikembangkan untuk proses industri makanan, sementara QR untuk industri
pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri khusus. Tujuan alat
ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.
Sejak SCM
terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi
seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi,
manajemen Inventory Sistem Informasi Manajemen (SIM), proses
order, penanganan material, dan manajemen pelanggan. Diantara yang lainnya
istilah logistik yang lebih sederhana adalah digunakan dalam penjelasan
berikutnya dan diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini.
Lebih jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan
dalam kasus Internasional SCM.
Salah satu
fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke
konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah
satu sisi terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu
perusahaan (sebagai contoh general motor terdahulu). Selama optimasi total
lebih besar daripada jumlah optimasi parsial. Secara umum, optimasi total dalam
supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial dalam ranti individu.
Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh proses
supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih
besar, ini dpat menghasilkan biaya administrasi yangtinggi. Di sisi lainnya,
terdapat kasus dimana setiap perushaan adalah independen dari perusahaan
lainnya dan bertransaksi secara individu dalam proses vertikal tanpa strategi.
Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan optimasi lebih rendah dan
biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua sisi tersebut.
Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan
perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.
2.2 Keuntungan & Kerugian dari SCM
Jadi, SCM yang
didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan
memberikan keuntungan, mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup
keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat
membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win
relationship”.
Pertama, sumber daya
untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang
fleksibel pada pelanggan. Seperti
improvemen atau peningkatan dapat membuat supply chain perusahaan yang
kopetitive. Keuntungan ini dihasilkan dari sumber daya perusahaan yang terpusat
terhadap core-competence mereka dan menghasilkan valeu dengan memiliki
fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan pasar.
Kedua, biaya dapat
dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala
ekonomi dan jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh, menghindari
investment yang berlebihan dalam warehousing dan mengurangi
inventory level dengan berbagi informasi.
Bagaimana juga,
dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara
perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika
diperlukan. Dalam menjalankannya memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan
membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah cukup panjang atau
lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan
dalam supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi
tanggung jawab dengan masuk akal (seimbang).
Ketiga, berbagai
jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat
dibagi dan diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut
pengebangan IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
2.3 SCM dan Pengembangan IT
Dalam mendisain
bagaimana mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan
persoalan bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu
fungsi utama pada SCM perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah
memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas proses informasi. Oleh karena
itu untuk meningkatkan performa SCM.
IT dapat
memberikan dua kontribusi dalam SCM :
- Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
- Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
Pertama, telah
dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan
pembagian informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan
tujuan SCM. Elektronik data interchange didefinisikan sebagai suatu hubungan
online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi diantara perusahaan.
Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange diperlukan elektronik
interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value added network atau
saluran yang dibuka dengan tujuan untuk membagi suatu jaringan. Jumlah model
yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value added network atau
saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa manajemen elektronic
data interchange, elektronic data interchange logistic khusus
telah menjadi sangat lambat.
Bagaimanapun
juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan
dengan menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan
dapat diandalkan dengan web elektronik data interchange. Daripada membuka
saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya internet
menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik
data interchange sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada
invesment dibandingkan dengan membangun jaringan terbuka. Dari manfaat ini web
elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam mempromosikan pembagian
informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet
dikombinasikan dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem
logistik kota.
Pembagian
informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh
pemerintah juga sebagai contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang
pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang lainnya atau dengan
perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber
hambatan dalam logistik.
Disamping
kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan
perhatian yang luas. ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan
berbagi informasi perusahaan pada saat ini pengenalan ERP dalam setiap
perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai
informasi diantara perusahaan dalam SCM.
Kedua, karena
berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus merumuskan
masalah berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya.
Perkembangan aplikasi software sebenarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah
telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT saat ini.
Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain
Planning Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing
planning, demand forecasting, transportation planning, inventory management
schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah mengembangkan
secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan yang diperlukan
untuk SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi
software untuk memproses informasi atau software supply chain planning.
2.4 Manajemen
Supply Chain
Tujuan dari manajemen supply chain
adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada
persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih
sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah
untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat
agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah
untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak
melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan
nilai tambah untuk service ke customer
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
· Manufacturer : memastikan
biaya produksi yang lebih rendah
· Customer : pengiriman
produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yangberubah-ubah
Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada
manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Dorongan customer
terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana pengiriman
produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan
pasar yang selalu berubah cepat.
Untuk beberapa tahun yang lalu ,
kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan dalam
persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi
permintaan khusus konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang
sangat penting untuk persaingan yang akan datang. Ukuran sebuah perusahaan yang
sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan
pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier,
distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan retailer harus melihat
pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam
sudut pandang mereka sendiri.
Manajemen makro
memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya
adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh
faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan
mentah sampai ke titik akhir penjualan.
Sejak tidak
adanya pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain
itu sendiri, sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain
mengkoordinasi usaha mereka untuk merendahkan biaya dengan memaksimalkan
pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini membutuhkan usaha kerjasama
dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada
biaya.
Dalam
menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus
dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply
chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan
angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan
jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan
oleh seluruh mitra didalam supply chain.
2.5 Mencapai supply chain terintegrasi
Menurut Miranda
dan Tunggal terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
Tahap 1 : Baseline
(Dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing
fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara
sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
Tahap 2: Integrasi
Fungsional Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan
antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara
bagian distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian
material.
Tahap 3: Integrasi
secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja
end-to-end.
Tahap 4: Integrasi
secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep
menghubungkan dan koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan
bagian supplier dan pelanggan.
BAB III
SCM, LOGISTIK DAN 3PL
3.1 Logistik Manajemen dalam SCM
Seperti
disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan uang dari tahap
raw material supply sampai tahap produksi dan penilaian, dan sampai pada tahap
daur ulang. SCM
disusun oleh beberapa alat manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda
baik pada sis akunting, manajemen produksi dalam proses informasi, marketing,
dan lain-lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam SCM
sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus pada cash flow
dalam supply chain sementara pendekatan proses informasi berfokus pada aliran
informasi.
Dalam pembahasan saat ini, akan
lebih memperhatikan logistik dalam SCM yaitu manajemen strategi pada aliran
barang dalam supply chain. Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic
Management), logistik adalah bagian dari proses supply chain yang direncanakan,
implementasi dan mengontrol aliran yang efektif dan penyimpanan barang,
pelayanan dan informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke
titik pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik manajemen
terdiri dari inventory control, material handling, order control,
transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep
logistic focus utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran
informasi dan uang juga diperhatikan. Khususnya, manajemen informasi memiliki
hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.
3.2 Hubungan Logistik Dengan SCM
Ide logistic
secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang secara total. Jadi,
optimasi total logistik tidak hanya diselesaikan dari sudut pandang satu
perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran barang termasuk
perusashaan diperlukan dalam supply chain.
Ketika mencoba
untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain, harus dijelaskan bahwa
keuntungan perusahaan dalam supply dapat bertentangan dikarenakan oleh
distribusi parsial dari biaya dan keuntungan diantara Perusahaan. Jadi,
menghubungkan antara pendapatan pada suatu perusahaan sangat diperlukan pada
logistik manajemen dalam SCM. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda atau
kompetensi yang saling melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang
lebih jauh lagi. Sebagai contoh, koordinasi diperlukan diantara perusahaan dalam
bidang perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah mudah
untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang berbeda.
Jika salah satu supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi produk mereka,
mereka harus berbagi jadwal prduksi dan mengkoordinasikan transportasi diantara
pabrik-pabrik. Agar dapat direalisasikan mereka membutuhkan kemampuan IT dan
untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar.
Suatu
perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana mengkoordinasikan sumber
daya ekonomi, dan dapat memberikan kesempatan untuk membuat beberapa
pertimbangan. Suatu koordinator logistik disebutjga third party logistics (3PL)
telah mendapatkan perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas
logistic perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri
penerbangan pada tahun 1990, dan berkembang pada tahun 1990 bersamaan dengan
perkembangan IT.
3.3 Apakah 3PL itu?
Pada dasarnya,
3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk didalamnya transportasi dan
warehousing yang berada diluar perusahaan, yang bukan sebagai consigner atau
consignee. Bagaimanapun juga cara kerja 3PL initidak mengoutsorce untuk suatu
aktivitas logistik secara independent, tetapi mengoutsource beberapa aktivitas
yang dilihat dari beberapa sudut pandang perusahaan.
Selain
pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan
distribusi dan logistik kepada perusahaan yang memcari bantuan dengan
distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung jawab juga termasuk dalam inbound
manajemen penerbangan, bea cukai, warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi
dan outbond foreight kepaad customer.
3.4 Fitur 3PL
3PL (3PL
Provider) saat ini memiliki fitur berikut :
- Service provider logistik yang terintegrasi
- Service provider yang berdasarkan kontrak
- Konsultan service provider
Pertama, suatu 3PL
provider dianggap sebagai service provider logistic yang terintegrasi. aktivitas
yang berhubungan dengan IT dalam mengontrol aliran barang seperti order
prosessing dan inventory manajemen, diantara yang lainnya yang juga termasuk ke
dalam fungsi dari 3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider diperlukan
semata-mata untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat
mengoutsource beberapa aktivitas kepada subkontraktor.
Suatu 3PL
provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan non asset-base. 3PL
provider yang asset-base memiliki beberapa asset, terutama sekali asset yang
berhubungan dengan transportasi seperti truk, gudang dan lain-lain. Sementara
untuk non asset-base tidak memiliki asset-asset tersebut dan biasanya
bergantung kepada asset subkontraktor. Sebagi contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya
forwarder, broker, marketing company dan information system company.
Kedua, pelayanan 3PL
berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang tertulis mengenai pembagian
tanggungjawab dengan mengasumsikan bermacam-macam situasi agar lebih jelas.
Kontrak yang langsung tersebut dapat membuat hubungan yang reliabale diantara
perusahaan dan memperkuat aliance.
Ketiga, menawarkan
pelayanan konsultan pada perusahaan adalah fitur yang penting dari 3PL. 3PL
provider dapat memberikan beberapa pertimbangan untuk memenuhi keinginan
customer dengan menekankan pada strategi marketing, konfigurasi sistem
informasi, transportasi yang kooperatif, dll.
3.4 Keuntungan dan kerugian dari 3PL
Salah satu
keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala ekonomi (penggunaan armada
truk yang cukup besar, pergudangan, dll) dan dari cakupan ekonomi, yang
mendorong perusahaan untuk menaikkan net value dengan mengurangi biaya. Pengaruh
ekonomi ini diperoleh berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg contoh,
penggunaan IT, berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian
fleksible), dll). 3PL provider yang kompeten memiliki kemampuan
koordinasi, dan memungkinkan mereka untuk mencari partner yang reliable atau
sub kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara
efisien. Kemampuan tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman sebagai
suatu 3PL.
Demikian juga
dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan dapat menghemat capital
investment, dan juga mengurangi resiko financial. Investment pada asset
logistik, seperti physical distribution centers atau information networks,
biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus, yang berhubungan dengan resiko
financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers dapat membagi resiko dengan
mengoutsource kepada sub kontrak.
Walaupun
terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat juga beberapa kerugian
yang timbul. Tidaklah mudah untuk membentuk partnership yang reliable dan
biaya yang efektif diantara perusahaan dan 3PL provider. Agar membentuk
partnership yang reliable, harus diupayakan dalam dua tahapan, pemilihan 3PL
provider dan penandatanganan kontrak.
Pertama, pada tahap
pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah penting untuk memilih 3PL provider
yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika
perusahaan tidak dapat memilih 3PL provider yang reliable, mereka harus
menderita kerugian secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu perusahaan
dalam menilai kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan
pada persoalan informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL
provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan ini, prosedur pemilihan
yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan
mereka. Bagaimanapun juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam
biaya transaksi tambahan.
Kedua, sangatlah
penting untuk membangun suatu sistem untuk menjaga partnership mereka yang
reliable, ketika partner 3PL terpilih. Selalu diperlukan pembagian
informasi dan resiko yang mungkin timbul diantara kedua kelompok.Dengan
memperhatikan pembagian informasi, jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran
informasi dapat menghasilkan suatu aktifitas logistik yang lebih
efisien.Bagaimanapun juga, biaya yang berhubungan dapat bertambah jika beberapa
informasi ditambahkan pada perusahaan dapat keluar. Oleh karena itu,
dibutuhkan komitment pada setiap kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu
disiapkan suatu skema untuk menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini
dapat melibatkan biaya transaksi tambahan.
Membentuk skema
resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL provider adalah penting dalam
membangun partnership yang reliable. Beberapa resiko yang terlibat dalam
penggunaan 3PL adalah resiko permintaan, resiko inventory, dan resiko
finansial. Pertanyaannya adalah siapa yang mengambil resiko ini dan
bagaimana mengkompensasikan risk holders. ”Gain sharing” adalah contoh
yang populer dalam skema yang menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan
dari resiko ini,dan memberikan keuntungan berdasarkan dari kenaikan profit
perusahaan. Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang
bekerja diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang
baik juga melibatkan biaya transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi
melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.
3.5 Bagaimana 3PL Dapat Menguntungkan Suatu
Organisasi ?
- Saves time and internal resources
- Takes
advantage of expertise and best practices
- Limits
or eliminates investment in internal logistics solutions
- Provides
economies of scale for small to mid-sized organizations
- Can
immediately modify a “broken” supply chain
3.6 Pengaruh
interaktif antara SCM dan 3PL
Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki
keuntungan individual.Direkomendasikan bahwa perusahaan yang bertujuan untuk
membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang berencana
memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini bahwa SCM dan 3PL
memiliki pengaruh interaktif yang positif atau pengaruh
sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari SCM dan
3PL yang dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh interaktif.
Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik
terhadap 3PL provider, 3PL provider perlu membangun sistem manajemen transaksi
dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg contoh
supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-mata memberikan
seluruh aktifitas logistik. Beberapa aktifitas dioutsource ke sub
kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat mengoutsource
aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan sub-kontraktor
tersebut juga menghubungkan beberapa bagian proses supply chain.
Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan
3PL. Gambar ini adalah model supply chain pada industri manufacturing,
dimana bagian atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan
produksi outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi
SCM, manufactur A dan supplier B memiliki hubungan principal-agent. Didalam
aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki hubungan
principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh skala dan scope
ekonomi, dan harus cukup fleksible untuk memperbaiki kontrak atau untuk menukar
partner jika lingkungan pasar berubah.
BAB IV
CONTOH 3PL DI INDONESIA DAN DI LUAR
4.1 3PL PADA DHL
DHL adalah
pemimpin pasar global di bidang ekspres internasional, transport darat dan
freight udara. Juga merupakan nomor satu di dunia untuk freight samudra dan
kontrak logistik. DHL menawarkan berbagai solusi-solusi sesuai kebutuhan, mulai
dari solusi di bidang pengiriman ekspres dokumen sampai ke manajemen rantai pasokan.
Tujuan DHL
adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melebihi harapan yang
diberikan, dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan DHL dengan jalan
memberikan layanan logistik yang menyeluruh dan menjadi penyedia solusi
logistik di satu tempat di seluruh dunia
Rantai pasokan adalah alur perjalanan barang, informasi
dan keuangan. Pada umumnya berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah
jadi, yang kemudian diberangkatkan menuju pabrik untuk diolah menjadi barang
jadi (lihat gambar 3). Setelah itu barang-barang jadi tersebut akan diteruskan
ke gudang atau pusat distribusi untuk nantinya diantaarkan ke retailer,
distributor ataupun langsung ke rumah/ kantor pelanggan. Akhirnya, layanan
purna jual seperti perawatan dan perbaikan atau pengembalian dan pendaurulangan
dari produk-produk tersebu diakhir masa gunanya. Perencanaan rantai pasokan
yang baik akan mengoptimalisasikan alur.
Arsitektur
Brand DHL Yang Baru
Dengan akuisis
Exel plc di December 2005, Deutsche Post World Net selanjutnya memantapkan
kekuatan logistiknya. Dengan demikian, DHL kini sudah dapat melayani dengan dua
jenis logistik yang baru: DHL Exel Supply Chain dan DHL Global Forwarding.
DHL memiliki lima spesialis divisi sebagai berikut :
· DHL Ekspres
DHL Ekspres
adalah mitra yang tepat untuk seluruh kebutuhan kiriman kilat dan paket Anda ke
seluruh dunia. Jaringan DHL mencakup lebih dari 4000 kantor dan lebih dari 120
000 tujuan di seluruh dunia. DHL Ekspres adalah hasi konsolidasi dari bisnis
milik DHL Worldwide Express dengan bisnis paket Deutsche Post Euro Express dan
menawarkan layanan Same Day (Hari Yang Sama), Express (Kilat), Parcel (Paket)
dan Kiriman.
· DHL
Freight
DHL Freight menawarkan solusi transport internasional dan
nasional untuk muatan penuh sebagian dan penuh (part and full load) di
Eropa. DHL mengekspedisi barang-barang melalui darat, kereta api
atau gabungan keduanya. DHL
Freight menjangkau bisnis non-dokumen dan non-paket dan juga bisnis transport
darat dari Danzas Eurocargo road transport business.
· DHL
Global Forwarding
DHL Global Forwarding adalah pemimpin pasar di udara dan di
ekspedisi laut dan sebagai penyedia layanan logistik proyek untuk seluruh
dunia.. Suatu layanan dengan nilai tambah dalam produk dan
layanan portofolio, yang memberikan posisi pasar yang memuaskan dan memberikan
pelayanan bagi pelanggan DHL dalam skala global..
- DHL Exel Supply Chain
Tanpa melihat apakah anda bekerja dibagian layanan
kesehatan, teknologi,/dirgantara, industri/otomotif atau di sector
busana/pelanggan/eceran, DHL dapat melayani semua tugas logistik global anda
yang rumit: DHL Exel Supply Chain membantu anda dengan solusi berbasiskan IT
dengan cakupan jaringan yang ada. Dan juga logistik pengadaan inti, pergudangan
dan pengoperasian logistik penjualan, DHL menawarkan layanan nilai tambah dalam
tingkat papan atas misalnya perampunga, kemas, pemberian label harga, pesanan,
proses order- dan semua layanan keuangan dan promosi penjualan.
· DHL Global Mail
· DHL Global Mail
Global Mail offers comprehensive international mail services
and provides outstanding expertise in international direct marketing services
and publication solutions
Layanan Otomatisasi DHL
Layanan Otomasi
Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan menawarkan informasi berkualitas
secara konsisten. Layanan
ini menawarkan enam layanan on-line sbb:
- Alat
penghitung Landed Cost - perkiraan bea masuk, pajak dan
kewajiban impor lainnya, sehingga Anda dapat mengetahui perkiraan biaya di
muka.
- Produk
memenuhi persyaratan - memastikan bahwa seluruh kiriman Anda telah
memenuhi persyaratan peraturan impor dan ekspor masing-masing.
- Perbandingan Landed Cost dan
Persyaratan Produk - membandingkan biaya dan persyaratan yang berlaku
untuk lima negara pengekspor.
- Dokumentasi Perdagangan - membuat dokumen-dokumen
yang dibutuhkan untuk perdagangan internasional, logistik, dan transaksi
kepabeanan
- Klasifikasi Kode Komoditi secara interaktif -
mencari kode komoditi HS/HTC dan ECN untuk kecepatan dan keakuratan
klasifikasi produk
- Penyaringan pihak-pihak yang ditangkal - memeriksa
daftar rincian pengirim dan penerima dengan membandingkan daftar pihak
yang ditangkal oleh pemerintah atau otoritas internasional.
Layanan
Bernilai Tambah
Layanan yang
dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan
nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari
perakitan sampai pengemasan dan penggabungan. Di DHL, menawarkan berbagai macam
layanan bernilai tambah di sektor logistik dan bertujuan untuk memiliki layanan
yang konsisten dan berkualitas diseluruh dunia.
Menggabungkan sistem operasional pengemasan pada
subkontraktor (contract packing atau co-packing)menjadi pusat distribusi guna
meningkatkan fleksibilitas dan pemenuhan kebutuhan yang menyeluruh ? menurunkan
biaya, meningkatkan pengawasan produk dan mempercepat proses distribusi ke
pasar. DHL menawarkan layanan co-packing yang mnyeluruh? termasuk pengemasan
ulang produk jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran produk, promosi dan
penyelarasan dengan pasar lokal
Proses
perakitan barang akan melibatkan produsen barang jadi mulai dari modul dan
komponen-komponennya ? dan sering sekali digunakan untuk strategi penundaan.
Postponement (dikenal juga sebagai ?penyelesaian yang ditunda?) melibatkan banyak
produk standar dan disesuaikan dengan pasar lokal dalam rantai pasokan dapat
meminimalisir jumlah stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara
tetap menjaga tingkat layanan pelanggan. DHL menawarkan berbagai layanan
penundaan dan prose-prosesnya termasuk pengemasan dan penggabungan barang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konfigurasa perangkat keras, instalasi
perangkat lunak dan lokalisasi (misalnya tambahan dokumen dan label).
Kitting/Pre-Assembling
Kitting adalah
kegiatan penambahan barang seperti aksesoris dan beterai dalam suatu paket
produk. Pre-assembly adalah penyelesaian dari perakitan produk ataupun
pengaturan ulang produk. DHL menawarkan layanan yang menyeluruh termasuk
penyediaan bahan dan pengelolaan permintaan, pembuatan komponen pendukung,
merakit lini operasional dan pengemasan.
Proses
konsolidasi, penggabungan dan pengurutan alur bahan-bahan dalam pusat produksi/
pabrik. Line feeding meliputi proses pengantaran dari barang-barang yang telah
dirakit ke lini produksi yang berbasis just-in-time ataupun just-in-sequence.
Re-work adalah
penyelarasan atau modifikasi produk yang seringkali dilakukan untuk
menyesuaikan dengan pasar lokal. Hal ini meliputi pengemasan ulang barang jadi
untuk mendukung kegiatan pemasaran pelanggan dan promosi.
Instalasi label
pada produk ataupun kemasannya termasuk swing tags, kimball/security tags, RFID
tags, label harga dan label promosi lainnya agar barang siap untuk display.
Pekerjaan yang
dilakukan sebelum barang di display di rak-rak penjualan. Layanan yang ditawarkan antara lain
:
- pembuangan
dan pendaurulangan kemasan
- konversi garmen dari bentuk kemasan menjadi di
gantung
- rekondisi
garmen setelah proses transportasi yang lama
- penyelesaian/
perbaikan
- instalasi
label dan tagging
- pemasukan
barang-barang promosi
Layanan ini juga termasuk proses pengemasan barang agar siap untuk di display di toko guna meminimalisasikan proses penanganan dan ruang yang dibutuhkan itu proses pengemasan ulang tersebut di toko serta memperbaiki alur barang sampai ke pusat penjualan.
Dengan pengalaman yang DHL milki di dunia logistik, DHL
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan layanan tambahan seperti
solusi pengemasan termasuk desain kemasan dan pembelian bahan-bahan untuk
kemasan. DHL juga merupakan penyedia layanan pengemasan utama guna
menjamin kebutuhan pengemasan pelanggan DHL terpenuhi. Selain itu DHL menawarkan layanan
optimalisasi pengemasan.
Di DHL menawarkan beraneka ragam proses penagihan dan
pembayaran untuk transportasi, bea masuk ? memberikan pelanggan DHL
fleksibilitas dalam proses penagihan baik ke pengirim, penerima ataupun pihak
ketiga.
Di DHL menyediakan jasa konsolidasi dan dekonsolidasi
dimanapun di dunia untuk meningkatkan fleksibilitas dan biaya yang efektif
untuk pengiriman barang internasional
DHL menggabungkan keahlian dibidang kepabeanan secara global
dengan kemampuan local guna menjamin kemudahan proses pengiriman barang
internasional.
At DHL we provide consolidation and deconsolidationservices anywhere in the world for increased flexibility and
greater cost-effectiveness in international freight shipments.
DHL merupakan
pencetus adanya sistem keamanan di industri pengiriman barang dan merupakan
jasa pengiriman barang pertama yang memilki departemen keamanan sendiri.
Layanan keamanan DHL terfokus pada seluruh aspek yang berhubungan dengan
pencegahan kehilangan dan DHL menawarkan pelanggan DHL layanan konsultasi
mengenai keamanan. Audit keamanan secara internal dan program manajemen resiko
dilakukan guna menjamin transparasi dengan pelanggan, sementara sistem
pelaporan secara global dapat menjamin respon yang cepat untuk semua kejadian
yang terjadi dimanapun.
Kontrak pembelian antara penjual/ pengirim dengan pembeli/
penerima pada umumnya merupakan landasan yang penting untuk menentukan layanan
logistik yang dibutuhkan pelanggan.
Incoterms, seperti yang ditetapkan
oleh Badan Komersial Internasional, bertujuan untuk menjadi bagian dari kontrak
yang ada dalam
mengatur biaya, resiko dan kewajiban antara penjual dan pembeli. DHL telah memproduksi suatu
pentunjuk sederhana mengenai incoterms yang pada umumnya digunakan untuk
transportasi internasional.
Pergudangan
untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Fasilitas
pergudakan berdedikasi ataupun digunakan bersama, bersuhu tetap ataupun
terkontrol termasuk layanan pemesanan, pengelolaan stok barang dan layanan
bernilai tambah lainnya. Pada umumnya gudang barang-barang jadi berfungsi
sebagai pusat distribusi dimana brang dipisahkan dan dikombinasikan untuk
dikirimkan ke pusat-pusat penjualan.berdasarkan pesanan yang diterima.
Layanan yang ditawarkan
untuk solusi pergudangan untuk barang jadi antara lain :
- tingkat
layanan yang lebih tinggi
- memperbaiki pengelolaan dan akurasi stok barang
- waktu
tempuh yang lebih pendek
- mengurangi
stok barang yang kadaluarsa
- meningkatkan
produktifitas
- tanggapan
yang lebih besar untuk tujuan-yujuan strategis
- proses
awal yang cepat dan terpercaya
- fleksibiltas
penambahan dan fluktuasi volume
- kemampuan
TI dan industri elektronik
- perekrutan,
pelatihan dan motivasi karyawan
- Menggunakan
best-practise yang telah diterapkan di Negara atau region lain
DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional
fasilitas yang berdedikasi ataupun digunakan bersama termasuk jalur-jalur
sempit, rak-rak tinggi, pengaturan temperature, otomatisasi, semi otomatsasi,
garmen yang digantungbonded, sambungan kereta maupun pergudangan
konvensional.Baik gudang ataupun pusat distribusi yang DHL sediakan atau
mengelola atas nama pelanggan, DHL bertujuan untuk memastikan bahwa semuanya
terintegrasi dalam rantai pasokan dan memenuhi kriteria tingkat layanan yang
diinginkan.
Layanan ini termasuk :
- konsultasi
dan desain solusi pergudangan/ distribusi
- tim
operasional berdedikasi atau digunakan bersama
- penerimaan
barang dan peletakan ke lokasi di dalam gudang
- labelling barcoding, RFID tagging dan instalasi
label
- penyimpanan
- pengelolaan
stok barang dan optimalisasi
- picking (unit, kaleng dan palet), pengemasan dan
pendistribusian barang
- operasional dengan fasilitas kontrol suhu dingin/
beku
- layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label
dan pick and pack)
- pergudangan
dengan layanan kepabeanan
- distribusi dengan kereta api sebagai penghubung
antar gudang
- sistem
terotomatisasi
- penyediaan solusi TI (seperti WMS)
- cross-docking
- proses
pengembalian barang
- daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa
pakainya dan sampah
- Pengelolaan peralatan yang masih dapat digunakan
PERGUDANGAN
KHUSUS UNTUK SATU PELANGGAN
Pergudangan
khusus untuk satu pelanggan dan pusat distribusinya dicipatakn untuk melayani
kebutuhan satu pelanggan saja. Di DHL DHL mengatur dan mnegoperasikan pusat
distribusi ditingkat local, nasional maupun regional untuk satu pelanggan yang
dapat melayani area di satu Negara ataupun banyak Negara.
Contohnya adalah European distribution center (EDC), sebuah perudangan besar yang menangani stok barang pelanggan di seluruh Eropa. Stok-stok yang ada dapat disimpan dalam bentuk sebenarnya atau telah mengalami penyesuaian oleh DHL untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu
Pergudangan
dengan Pemakaian Bersama
DHL menyediakan
jaringan pergudangan dengan pemakaian bersama dan pusat-pusat distribusi yang
memungkinkan pelanggan DHL untuk menangani stok barang mereka ditingkatan local
dengan tim operasional khusus. Fasiltas pergudangan ini dapat menerima produk
baik dari produsen lokal maupun dunia.DHL menyediakan fasilitas pergudangan
untuk pemakaian bersama untuk produsen-produsen utama dan pemasok untuk
peralatan kesehatan, barang consumer, peralatan industri, kimia, teknologi.
Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan stok barangnya.
Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan stok barangnya.
DHL merupakan
pelopor solusi pergudangan dengan model kampus dimana fasilitas pergudangan/
pusat distribusi dengan penggunaan bersama diletakkan secara strategis dekat
dengan pelanggan. Pendekatan ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk
dan menghasilkan solusi rantai pasokan yang fleksibel dengan sinergi yang baik,
mengurangi baiay tenaga kerja dan meningkatkan penggunaan aset
Solusi Jaringan
Layanan
distribusi baik domestik maupun internasional yang terintegrasi
Di DHL
mengoperasikan jaringan ekspress dan logistik terbesar di dunia. DHL adalah
pemimpin pasar di bidang pengiriman ekspress internasional, melalui darat, laut
dan udara serta kontrak logistik baik untuk full container load (FCL) maupun
less container load (LCL). LAnana pengiriman domestic dan internasional DHL ada
dimana saja dan kemana saja.
Jaringan DHL
meliputi sarana pergudangan dan hub, menawarkan penggabungan barang di lokasi
transit dan kemampuan pengantaran untuk barang karo dengan segala jenis dan
ukuran.Layanannya termasuk:
- fasilitas
dan distribusi berdedikasi
- fasilitas
dan distribusi dengan penggunaan bersama
- inbound
to manufacturing logistics
- mengelola
fasilitas dan transportasi
- pengelolaan
kendaraan
- layanan
tepat waktu
- kepabeanan
- layanan
bernilai tambah
- konsultasi
jaringan
- electronics
distribution networks (EDN)
- reverse
logistics
- logistik
purna jual/ service logistics (suku cadang)
- lead
logistics provider (LLP secara keseluruhan ataupun sebagian
- Pen-subkontraktoran
rantai pasokan secara keseluruhan termasuk memindahkan karyawan dan aset
distribusi, keuanagn, optimalisasi usaha dan penggabungan rantai pasokan
Tim desain solusi DHL menawarkan berbagai macam pengalaman
dan bantuannya mulai dari strategi jaringan logistik, desain transportasi,
desain pergudangan dan simulasi melalui perbaikan operasional dan analisis stok
barang Pelanggan logistik DHL dapat disatukan dalam jaringan global DHL dengan
menawarkan layanan transportasi darat, laut dan udara serta berbagai macam
fasilitas pergudangan
Jasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai berikut :
Jasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai berikut :
- bertemperatur
dingin/ beku
- barang
berbahaya kimia
- obat-obatan
- barang
bernilai tinggi
- barang
dalam jumlah besar/ cairan
- Pakaian dan mode (termasuk garmen yang digantung)
Dekon-solidasi
Memecah barang
berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan
Memecah
pengiriman dalam jumlah besar, seperti isi dari container udara, laut ataupun
darat menjadi barang-barang yang lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan atau
pusat distribusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.
Di DHL menangani layanan dekonsolidasi pada pusat distribusi ataupun fasilitas khusus dekonsolidasi, yang biasanya berlokasi dekat dengan pelabuhan laut ataupun udara. Kontainer yang tiba dikeluarkan isinya kemudian dimasukkan kembali ke truk untuk distribusi lanjutan yang lebih efisien.
Keuntungan bagi pelanggan dengan menggunakan pusat dekonsolidasi antara lain :
- mengurangi
stok pada rantai pasokan
- memperbaiki penempatan stok barang berdasarkan data
kebutuhan dan perkiraan terbaru
- waktu pengantaran yang lebih cepat ke pasar
- Meningkatkan
layanan pelanggan
Dengan menggunakan pusat
dekonsolidasi pelanggan DHL tidak perlu mengalokasikan barangnya untuk gudang
atau pelanggan tertentu ketika barang tersebut meninggalkan negara asalnya yang
tentunya akan meningkatkan fleksibilitas dan memperpanjang waktu pengambilan
keputusan dalam perusahaan
Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :
Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :
- verifikasi
pesanan
- pengeluaran
barang dari kontainer
- pengaturan
barang di pallet
- rekonfigurasi (misalnya pemsangan label atau lainnya
- konsolidasi ulang, pengaturan barang, pemasukan ulang
barang ke container, pengiriman barang
- sistem
pelacakan barang
Transportasi Barang Jadi
Distribusi
nasional dan regional untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Distribusi di
tingkat nasional ataupun regional untuk barang-barang yang siap dijual pada
umumnya melibatkan transportasi darat untuk distribusi kepada para distributor,
toko retail atau di jenis usaha lain (sepert perusahaan makanan) serta
pelanggan akhir
Di DHL solusi
distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai berikut :
- pengumpulan
barang-barang pemasok
- pergudangan
dan pengelolaan stok barang
- linehaul/trunking
- pengantaran
barang ke toko-toko
- pengelolaan
sistem distribusi
- reverse
logistics
- solusi
pelacakan
- cross-docking dan penggabungan barang di lokasi
transit
- pengantaran
ke rumah-rumah
Kemampuan pengelolaan distribusi DHL mencakup :
- penggunaan
jaringan distribusi secara bersama
- kendaraan-kendaran
berdedikasi
- pengelolaan
kendaraan
- layanan
tepat waktu
- penjadwalan
transportasi dan pengantaran
- layanan
antar-jemput
- transfer barang (seperti dari kereta ke truk atau
kontainer ekspor)
- kepabeanan
- konsultasi rantai pasokan, termasuk strategi
jaringan logistik dan transportasi
Distribusi ke
Toko-toko
Solusi
pengantaran barang ke took yang ditawarkan DHL difokuskan untuk membantu para
retailer untuk menciptakan kemampuan rantai pasokan yang efisien dan fleksibel
guna mendistribusikan produk ke took-toko dengan layanan yang baik. Layanan ini
tersedia di Amerika Utara dan Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika
serta Asia dan Australia dan masih banyak negara-negara yang
lain.
DHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :
DHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :
- mendesain dan rekayasa industri (atau
re-engineering) jaringan distribusinya untuk mencapai tingkatan layanan
yang diinginkan dengan biaya minimum
- meningkatkan kapasitas dari infrastruktur yang ada
- meningkatkan produktifitas dan kualitas dari
operasional distribusi
- barang
just-in-time di toko-toko secara efisien logistik di toko outlet
In-Store Logistic
Solusi yang
dapat membantu para penjual retail untuk menerapkan sistem pengelolaan gudang
pada sistem operasional gerai mereka. Solusi yang membantu para retailer untuk menerapkan prindip
pengelolaan pergudangan guna mendapatkan penghematan biaya dan tersedianya
tempat untuk barang
DHL ada untuk membantu pelanggan DHL :
- untuk
menghasilkan rantai pasokan yang efektif dengan fokus pada pengantaran ke
toko-toko
- memperbaik
ruangan untuki proses pengisian ulang
- meningkatkan produktivitas dengan jalan menerapkan
aturan pengelolaan pergudangan pada toko-toko yang ada
- fokus pada masalah utama di toko yang berkontribusi
pada pengiriman barang
- Memaksimalkan penggunaan ruang pada toko untuk
berjualan dengan jalan melakukan konsolidasi barang di ruang konsolidasi
bersama
Pusat
Konsolidasi di luar Outlet
Di DHL
melakukan desain, mengelola dan mengoperasikan pusat konsoliudasi di luar
outlet untuk pusat-pusat perbelanjaan (termasuk pusat perbelanjaan di bandara)
dan pusat kota serta para retailer yang ada didalamnya.
Layanan ini bermaksud untuk :
- mengurangi
jumlah kendaraan yang masuk ke tempat pengantaran dan mengurangi keruwetan
kendaraan di lingkungan outlet
- menaikkan
penjualan melalui perbaikan variasi barang yang dijual dengan jalan
pengisian ulang outlet dengan barang-barang yang baru dari pusat
konsolidasi di luar outlet
- menyediakan
layanan pre-retailing sehingga barang-barang diantarkan ke toko/ outlet
sudah dalam bentuk siap dipajang
Memungkinkan karyawan toko/ outlet untuk fokus pada
perkerjaan utamanya seperti melayani pelan
BAB V
KESIMPULAN
Dalam makalah
ini dikatakan, DHL mempertimbangkan hubungan antara SCM dan 3PL dan mengajukan
beberapa hipotesis mengenai outsourcing logistic dan produksi. Direkomendasikan
penggunaan SCM dan 3PL secara bersama-sama harus dipromosikan karena pengaruh
interaktif yang positif, seperti diindikasikan dalam hypotesis. Oleh karena itu, ketika perusahaan
bermaksud untuk memperkenalkan SCM, dapat menguntungkan terhadap aktifitas
outsource logistik dan penggunaan 3PL provider.
Layanan yang
dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan
nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik mulai dari
perakitan sampai pengemasan dan penggabungan, diantaranya yaitu;Co-Packing, Product Assembly, Kitting/Pre-Assembling, Sequencing, Re-Work, Labelling and Tagging, Pre-Retailing/Merchandising, Packaging Design, Payment/Billing service, Cargo Insurance, Custom Compliance, Consolidation/Deconsolidation, Security, dan Incoterms.
DHL memiliki
lima spesialis divisi dalam melayani pelanggan sebagai berikut; DHL Ekspres, DHL Freight, DHL Global Forwarding, DHL Exel
Supply Chain, dan DHL Global Main.
DAFTAR PUSTAKA
Aisonhaji. 2009.
Supply Chain Management Untuk
Sektor Publik. http://aisonhaji.wordpress.com/2012/02/25/supply-chain-management-untuksektor-publik/ [18
Desember 2013].
Hendrawan, M, A.2008. Supply Chain Manajement ( SCM ). Bandung: Teknik Industri Sekolah
Tinggi Teknologi Telkom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar